DANAU CIHARUS

Menyusuri pipa2 raksasa milik PT Indonesia Power tujuan selanjutnya adalah danau ciharus, pemandangan yang sangat mempesona jalan aspal yang lumayan bagus dan kebersihan yang terjaga menambah elok suasana, kicau burung dan udara penggunungan menemani perjalanan panjang kami, bunyi hentakan2 keras didalam pipa raksasa terdengar nyaring,Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang merupakan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi panas bumi sebagai penggerak utama. UBP Kamojang mempunyai tiga Sub Unit Bisnis Pembangkitan dengan total kapasitas terpasang 375 MW, yaitu: Sub UBP Kamojang, Sub UBP Darajat, dan Sub UBP Gunung Salak.
Tak terasa indahnya suasana membawa gowesan kami pada sebuah bentangan pipa raksasa yang menyerupai gapura melintang jauh diatas kepala kami.... inilah awal jalan setapak (single track)menuju danau...
single tracknya terasa berat banget karena tanahnya basah dan sebagian besar jalannya rusak bekas ban motor trail, satu jam sudah berlalu naik turun dari sepeda disesuaikan dengan jalan yang dilalui tapi danau yang dituju belum juga tampak, sayup2 terdengar suara gerungan motor trail yang dipacu sekencang2nya, sebentar mereka menghentikan tunggangannya untuk saling menyapa dengan kami, sebentar berbincang dengan mereka ternyata mereka warga pribumi yang sudah akrab betul dengan lokasi, "bade nyandak motor tilas kamari mogok tos wae ditinggalkeun" kata salah seorang crosser ... " ari ka ciharus teubih keneh a ?" tanya ku... "ohk sakeudap deui tah dipayun "jawabnya " alhamdulillah"hati bergumam.
Perjalanan dilanjutkan sampai akhirnya menemukan turunan, tapi jalannya betul2 hebat single tracknya sudah mirip gorong2 dan membentuk tebing dikedua sisinya ini karena sering dilalui oleh beban berat (motor cross) sehingga tanahnya amblas, yudi beberapa kali tergelincir karena menggunakan ban khusus buat dijalan aspal....., akhirnya setelah lebih dari 2jam perjalanan kami bisa menikmati indahnya danau ciharus, pemandangan yang tidak akan pernah kami jumpai dikota, begitu hening hanya suara burung yang menghiasi tepi danau yang begitu anggun tampak dipelupuk mata... Rabb terima kasih untuk mata ini yang masih berfungsi dengan baik sehingga kami masih bisa menyaksikan keindahan alam ciptaanMu, tapi sayang kami hanya bisa menikmati keindahan danau ciharus tidak lebih dari satu jam, karena langit tampak mendung dan mungkin hujan akan segera turun.
Atas saran orang2 disana untuk mengambil jalan lain saat pulang akhirnya kami putuskan untuk mengambil jalan yang katanya relatif lebih cepat untuk mencapai kota majalaya, perjalanan pulangpun dimulai, tebing2 terjal menghadang langkah kami, sepeda sama sekali tidak bisa kami gowes betul2 hutan liar, beberapa kali saya melihat kotoran binatang entah kotoran hewan apa, dari kejauhan kami berhenti sejenak saat melihat kawanan siamang yang bergelantungan dipohon dengan mengeluarkan suara2 khasnya seakan sedang memberitahukan pada kawanannya bahwa ada mahluk asing yang sedang memasuki kawasannya, jauh sudah kami menyusuri hutan ditemani hujan deras dan suara2 penduduk pribumi (hewan) menambah getir suasana tapi belum juga kami melihat tanda2 peradaban, sudah puluhan kali kami melintasi sungai dan melewati tebing2 yang lumayan terjal, pikiranpun mulai diracuni oleh pikiran2 negatif, logistik yang kami bawa sudah habis sampai salah seorang teman harus beberapa kali minum air sungai untuk mengatasi dahaganya, stamina ini rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk melalui medan seberat ini kami mencoba untuk tetap tenang walau dalam hati gundah tak tertahan, alhamdulillah akhirnya menemukan single track yang bisa digowes walaupun hujan mejadikannya licin, jam sudah menunjukan pukul setengah empat sore langit tak henti mengeluarkan air matanya, sampai akhirnya kami berhenti disebuah ladang terbuka dengan pemandangan bukit2 yang ditanami berbagai macam sayuran... sempat kebingungan untuk mengambil jalan yang mana yang harus diambil, disaat itu pula pertolongan tuhan datang, tiba2 ada penduduk yang keluar dari hutan sambil membawa kayu bakar ..."kang pami jalan ka perkampungan, teras lurus atanapi turun ka lebak ? (lebak = dataran yg lebih rendah_tonggoh = dataran yang lebih tinggi)" saya bertanya... " teras lurus, tos cakeut da" jawabnya... "alhamdulillah, hatur nuhun kang" sambil meneruskan perjalanan.
akhirnya kami tiba disebuah desa dan menemukan warung, kebetulan karena perut sudah keroncongan dan haus yang tak tertahankan, istirahat sebentar kami terus melanjutkan perjalanan, sampai dikota majalaya kami teruskan menuju stasiun rancaekek, akhirnya kami pulang dengan Kereta Api terakhir tujuan padalarang..... ALHAMDULILLAH YA ROBB, KAMI BISA SELAMAT SAMPAI KERUMAH MASING2, SEMUA KARENA KASIH SAYANGMU, TRIMA KASIH ATAS SEMUANYA YA ROBB, JUGA TRIMA KASIH KEPADA SEMUA KELUARGA YANG TELAH KAMI TINGGALKAN, DAN DENGAN SABAR MENUNGGU KAMI PULANG TRIMA KASIH JUGA BUAT facebook.com/jangyudi YANG MAU BERBAGI PENGALAMAN BERHARGA DENGAN KAMI, SMOGA KITA BISA GOWES BARENG LAGI...........................
THE END
kesimpulan
#gowes kamojang asik !!!!!!
mau gowes dari majalaya sampai kamojang okehh ngetes endurance !!!, mau diloading sampai PT Indonesia Power juga okehh, nikmati objek wisatanya.
#trusin ke danau ciharus makin oke trip makin menantang walaupun single tracknya rusak berat bekas motor trail, kalo bisa nenda dipinggiran danau kayanya asik, pulang bisa lewat jalur semula atau kalo suka petualangan yang penuh dengan tantangan bisa lewat pereng ( hutan belantara, jangan coba2 tanpa guide), butuh guide hub tim MAKIMOUNT :D